Ikuti kami
ISNU Dorong Pemerintah Perkuat Pendidikan Tinggi demi Wujudkan SDM Unggul Menuju Indonesia Maju

Jakarta, 30 Juli 2025 — Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) menegaskan komitmennya untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, berdaya saing, dan berakhlak. Langkah ini dianggap penting untuk mempercepat terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PP ISNU, Prof. Kamaruddin Amin, dalam acara Halaqah, Pelantikan, dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ISNU bertajuk “Sarjana NU untuk Indonesia Emas dan Peradaban Dunia”, yang diselenggarakan di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Menurut Kamaruddin, salah satu indikator utama negara maju adalah tingkat partisipasi pendidikan tinggi (APK) yang mencapai lebih dari 60 persen. Namun, saat ini Indonesia masih berada di kisaran 40 persen, sehingga perlu upaya serius untuk memperluas akses pendidikan tinggi bagi masyarakat.

“ISNU akan mendorong peningkatan APK pendidikan tinggi di Indonesia dengan memperluas akses masyarakat untuk menempuh pendidikan. Kita ingin memastikan bahwa anak-anak muda dari berbagai lapisan sosial memiliki kesempatan yang sama untuk kuliah dan meningkatkan kapasitasnya,” ujar Kamaruddin.

Selain sektor pendidikan, Kamaruddin juga menyoroti aspek ekonomi sebagai faktor kunci menuju Indonesia maju. Ia menegaskan bahwa negara dapat dikategorikan maju jika pendapatan per kapita masyarakat mencapai minimal USD 30.000 per tahun, serta angka kemiskinan ditekan hingga kisaran 0,5–0,7 persen.

“Saat ini angka kemiskinan Indonesia masih di kisaran belasan persen. Ini menjadi tantangan besar. ISNU ingin berkontribusi dengan mendorong lahirnya sarjana-sarjana yang bukan hanya cerdas secara akademik, tapi juga mampu berinovasi dan menciptakan nilai ekonomi baru,” jelasnya.

Kamaruddin menambahkan bahwa ISNU akan memperkuat kolaborasi lintas sektor, baik dengan pemerintah, dunia usaha, maupun lembaga pendidikan, untuk melahirkan SDM unggul yang berakar pada nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.

“Kita ingin ISNU menjadi rumah besar bagi para intelektual Nahdlatul Ulama yang mengabdikan ilmunya untuk umat dan bangsa. Pendidikan adalah jalan utama untuk membangun peradaban,” tegas Kamaruddin.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Pendidikan, Riset, dan Teknologi Prof. Brian Yuliarto, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arafah Choiri Fauzi, serta sejumlah tokoh nasional dan ulama besar Nahdlatul Ulama.


Dalam kesempatan itu, ISNU juga meluncurkan inisiatif strategis peningkatan literasi digital dan ekonomi berbasis riset yang akan dijalankan bersama perguruan tinggi dan pesantren di seluruh Indonesia. Program ini diharapkan menjadi langkah nyata ISNU dalam menjembatani dunia akademik, industri, dan masyarakat.

“Kami tidak ingin ISNU hanya berhenti sebagai organisasi para sarjana. ISNU harus menjadi agen perubahan ilmu dan peradaban — yang menghadirkan manfaat langsung bagi bangsa,” tutup Kamaruddin.


Masuk untuk meninggalkan komentar
ISNU Harus Jadi Agen Keilmuan, Bukan Sekadar Kumpulan Sarjana